Selasa, 02 Juni 2015

Ekonomi sumberdaya lingkungan

TEMA
SUSTAINABLE MANAGEMENT ON GEOLOGICAL, BIOLOGICAL AND CULTURAL DEVERSITIES OF WALLACEA LINE TOWARD MILLENIUM ERA


JUDUL

MODEL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM GEOLOGICAL, BIOLOGICAL AND CULTURALSECARA TERPADU DAN BERKELANJUTAN

OLEH

Prof.Dr.H.La Onu La Ola,SE.MS.



DI SAMPAIKAN  PADA :

CELEBES INTERNATIONAL CONFERENCE ON DIVERCITY AT WALLACEA’ S LINE (CICDWL)
UHO KENDARI, 8-10 MEI 2015

Abstrak

            Kepulauan Wakatobi dalam wilayah garis wallacea ialah terletak di bagian Barat garis wallacea dengan dikelilingi oleh laut Banda pada  bahagianTimur sampai bahagianUtara dan laut Flores pada bahagian Selatan sampai bahagian Barat kepulauan wakatobi. Kepulauan Wakatobi adalah merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang berjejer dari Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko (WAKATOBI).Kepulauan wakatobi adalah memiliki  keaneka ragaman geological, biological dan cultural pada masing-masing pulau, sehingga pada tahun 2012 PBB menetapkan kepulauan wakatobi sebagai pusat biosfer bumi. Untuk mempertahankan potensi keaneka ragaman hayati di ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan ekosistem terumbu karang kepulauan wakatobi, maka pengelolaannya perlu dibuatkan model.Adapun tujuan membangun model ialah ingin memadukan para petani, nelayan, Sara danPemerintah dalam proses produksi pemanfaatan sumberdaya alam di ekosistem Mangrove, ekosistem Lamun, dan ekosistem Terumbu Karang agar tercipta penge-lolaan yang lestari dan ramah lingkungan.
Tujuan Pengelolaan adalah (1) mengkaji keaneka ragaman hayati di perairan ekosistem mangrove, ekosistem Lamun dan ekosistem Terumbu Karang; (2) mengkaji keaneka ragaman hayati di atas pohon wilayah daratan (terrestial); (3) mengkaji keaneka ragaman geologikal dan biologikal dimasing-masing pulau; (4) Mengkaji keaneka ragaman budaya dimasing-masing pulau. (5) Membangun model pengelolaan sumberdaya alam   geological, biological and cultural secara terpadu dan berkelanjutan
Implementasi penulis ialah (1)mengidentifikasi keaneka ragaman hayati di perairan ekosistem mangrove, Lamun dan Terumbu Karang; (2) mengidentifikasi keaneka ragaman hayati di atas pohon wilayah daratan (terrestial); (3) mengidentifikasi  keaneka ragaman geologikal dan biologikal dimasing-masing pulau; (4) Mengidentifikasi  keaneka ragaman budaya dimasing-masing pulau. (5) membangun model pengelolaan sumberdaya alam   geological, biological and cultural secara terpadu dan berkelanjutan.
            Target yang akan Capai adalah (1) terdokumentasinya data dan informasi tentang  keaneka ragaman hayati di  perairan ekosistem mangrove,  ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang (akuatik); (2) terdokumentasinya data dan informasi tentang  keaneka ragaman  hayati di atas pohon wilayah daratan (terrestial); (3) terdokumentasinya data dan informasi tentang    keaneka ragaman geologikal dan biologikal dimasing-masing pulau; (4) terdokumentasinya data dan informasi tentang  keaneka ragaman budaya dimasing-masing pulau. (5) terbangunnyamodel pengelolaan sumberdaya alam   geological, biological dan cultural secara terpadu dan berkelanjutan, maka akan memberi dampak peningkatan IPTEK para petani dan para nelayan serta potensi sumberdaya alam geologikal, dan biological di ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang akan lestari dan  ramah lingkungan.


Kata Kunci :Pengelolaan, Geological, Biological dan Cultural,  terpadu, lestari


1.1.LATAR BELAKANG.

            Kepulauan Wakatobi dalam wilayah garis wallacea ialah terletak di bagian Barat garis wallacea dengan dikelilingi oleh laut Banda pada  bahagian Timur sampai bahagian Utara dan laut Flores pada bahagian Selatan sampai bahagian Barat kepulauan wakatobi


Gambar 1. Wilayah Garis Wallacea

           
            Kepulauan Wakatobiadalah merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang berjejer dari Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko (WAKATOBI).
Gambar 1 . Kepulauan Wakatobi
           
            Kepulauan wakatobi adalah memiliki  keaneka ragaman geological, biological  dan cultural yang tinggi, sehingga oleh pemerintah Indonesia menetapkan kepulauan Wakatobi sebagai Taman Nasional dan oleh PBB ditetapkan kepulauan wakatobi sebagai Pusat Biosfer Bumi tahun 2012.
        Untuk mempertahankan potensi keaneka ragaman geological, biological  dan cultural pada masing-masing pulau adalah dibuatkan “model pengelolaan yang terpadu dan berkelanjutan.
        Tujuan membangun model pengelolaan terpadu dan berkelanjutan adalah diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan di ekosistem  Mangrove, ekosistem Lamun, dan ekosistem Terumbu Karang tercipta keterpaduan antara  masyarakat nelayan, pemegang adat (Sara) dan Pemerintah.
        Sasaran keterpaduan adalah tercipta ketentraman,  kelestarianpotensi sumberdaya alam dan keberlanjutan pembangunan. 
          Mengacu pada uraian tersebut diatas, maka penulis menyusun permasalahan pokok  sebagai berikut;
1.2. Permasalahan Pokok :

1.     Bagaimana keanekaragaman biological di ekosistem mangrove, Lamun dan Terumbu Karang di masing-masing pulau di kepulauan Wakatobi.
2.     Bagaimana  keanekaragaman biological di daratan  masing-masing pulau di kepulauan wakatobi
3.     Mengkaji  keanekaragaman geological dimasing-masing pulau kepulauan wakatobi;
4.     Mengkaji keanekaragaman budaya dimasing-masing pulau kepulauan wakatobi;
5.     Membangun model pengelolaan sumberdaya alam  geological, biological and cultural secara terpadu dan berkelanjutan di masing-masing pulau kepulauan wakatobi.



1.3. Tujuan  Pokok :
:
1.   Mengkaji  keanekaragamanbiologikalpada perairan ekosistem mangrove, ekosistem Lamun dan ekosistem Terumbu Karang di masing-masing pulau kepulauan Wakatobi.
2.   Mengkaji  keanekaragaman biologikal pada wilayah daratan di masing-masing pulau kepulauan wakatobi
3.   Mengkaji  keanekaragaman geologikal dimasing-masing pulau kepulauan wakatobi;
4.   Mengkaji keanekaragaman budaya dimasing-masing pulau kepulauan wakatobi;
5.   Membangun model pengelolaan sumberdaya alam   geological, biological and cultural secara terpadu dan berkelanjutan di masing-masing pulau kepulauan wakatobi.






BAB II.  PEMBAHASAN

2.1.   Kajian  Keanekaragaman Biologikal Pada Perairan Ekosistem Mangrove, Ekosistem Lamun Dan Ekosistem Terumbu Karang Dan Lautan Di Masing-Masing Pulau Kepulauan Wakatobi.

1.     Kajian keanekaragaman biologikal di ekosistem Lamun dan Terumbu Karang Pulau Wangi-Wangi :
a)   Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Lamun :  ikan Baronang, ikan Hilsa, Kuda Laut,ikan Kakap, Pari, ikan Barakuda, lobster putih








b)  Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Terumbu Karang:ikan Kuwe, Ikan Barakuda, ikan Pari, ikan Injel, ikan Buntal, ikan Kerapu, ikan Lepu, dan ikan Hiu







                                                                      
 









2.     Kajiankeanekaragaman biologi di ekosistem Mangrove, ekosistem Lamun dan Terumbu Karang pulau Kaledupa :
a)      Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Mangrove :  Crustacea, cumi-cumi, kerang-kerangan, ikan bandeng,ikan Baronang, ikan Pari manta, dan ikan Balanak, serta udang.
















b)  Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Lamun :  ikan Baronang, ikan Hilsa, Kuda Laut,ikan Kakap, Pari, ikan Barakuda, lobster putih


















c)   Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Terumbu Karang:
ikan Kuwe, Ikan Barakuda, ikan Pari, ikan Injel, ikan Buntal, ikan Kerapu, ikan Lepu, gurita, dan ikan Hiu.










                                                                      
 





3.     Kajian keragaman  biologi di ekosistem Lamun dan Terumbu Karang pulau Tomia :
d)     Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Lamun :  ikan Baronang, ikan Hilsa, Kuda Laut,ikan Kakap, Pari, ikan Barakuda, lobster putih















e)    Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Terumbu Karang:
ikan Kuwe, Ikan Barakuda, ikan Pari, ikan Injel, ikan Buntal, ikan Kerapu, ikan Lepu, ikan Hiu, dan penyu.







                                                                      
 








4.     Kajiankeragaman biologi di ekosistem Lamun dan Terumbu Karang pulau Binongko :
a)   Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Lamun :  ikan Baronang, ikan Hilsa, Kuda Laut,ikan Kakap, Pari, ikan Barakuda, lobster putih














b)      Potensi keragaman biologi di perairan ekosistem Terumbu Karang:
ikan Kuwe, Ikan Barakuda, ikan Pari, ikan Injel, ikan Buntal, ikan Kerapu, ikan Lepu, ikan Hiu, dan penyu.



















                                                                      
2.2. Kajian  keanekaragaman biologikal pada wilayah daratan di masing-masing pulau kepulauan Wakatobi.

1.   Kajian keragaman  biologi di wilayah daratan pulau Wangi-Wangi :
a)   Potensi keragaman flora didaratan : kelapa, umbi-umbian,  jagung dan lainnya










b)      Potensi keragaman faunadiwilayah daratan : burung bangau, burung elang, burung kakatua, dan kelelawar.


2.   Kajiankeragaman  biologi di daratan Pulau Kaledupa :
Potensi flora  didaratan pulau Kaledupa : kayu jati, jambu mete, kelapa, umbi-umbian,pisang, dan jagung
a)     
LOKASI PERUMAHAN DILAHAN
 MANGROVE SELUAS 2,5 HA
30unit
Lokasi penangkapan ikan dengan
 Sero dan Bubu
Lokasi penangkapan kepiting
Lokasi Penelitian
Lingkungan Siru
Kec. Kaledupa
 














b)      Potensikeragaman fauna didaratan pulau Kaledupa: kambing, rusa, burung nuri, burung elang, burung bangau, burung kakatua, dan kelelawar.
3.   Kajian keragaman biologi  didaratan pulau Tomia :
a)   Potensi keragaman flora didaratan pulau Tomia: kayu bambu, kelapa, umbi-umbian, pisang, dan jagung
 












b)  Potensi fauna didaratan pulau Tomia: kambing, burung nuri, burung elang, burung bangau, burung kakatua, dan kelelawar.

4.   keragaman biologi di Kajian  daratan pulau Binongko :
a)   Potensi keragaman flora di daratan pulau Binongko: kelapa dan umbi-umbian
 












b)  Potensi keragaman fauna di daratan pulau Binongko : kambing, burung nuri, burung elang, burung bangau, burung kakatua, dan kelelawar.


2.3.       Kajian  keragamangeologi pada wilayah daratan di masing-masing pulau kepulauan Wakatobi.

Kajian keragaman geologi kepulauan wakatobi adalah dimulai dari  Pulau Wangi-Wangi , pulau Kaledua,  pulau Tomia dan  pulau Binongko.
1.             Kajian keragaman geologi di  pulau Wangi-Wangi :
 








a)             Potensi keragaman geologi wilayah daratan Pulau Wangi-Wangi adalah 100 % batu bertanah-tanah mulai dari pantai sampai pegunungan,
b)             Potensi geologi wilayah Lamun adalah 90 % pasir putih campur batu dan 10 % berlumpur campur pasir.
c)             Potensi geologi wilayah terumbu karang adalah 60 % berkarang dan  40 % berpasir.
.



2.             Kajian keragaman geologi di pulau Keledupa :








a)             Potensi geologi wilayah daratan pulau Kaledupaadalah 75 % Tanah, dan 25 % Batu bertanah-tanah mulai dari pantai sampai pegunungan
b)             Potensi geologi wilayah ekosistem Mangrove pulau Kaledupa adalah   90 % berlumpur dan 10 % Berpasir.
c)             Potensi geologi wilayah ekosistem Lamun pulau Kaledupa adalah 50 % berlumpur dan 50 % berlumpur campur pasir
d)            Potensi geologi wilayah ekosistem terumbu karang pulau Kaledupa adalah  50 % berkarang dan 50 % berpasir.





..,
3.             Kajian keragaman geologi di pulau Tomia :
 











a)             Potensi keragaman geologi wilayah daratan pulau Tomia adalah100 % batu bertanah-tanah mulai dari pantai sampai pegunungan,
b)             Potensi keragaman geologi wilayah Lamun pulau Tomia adalah  95 % pasir putih campur batu dan 5 % berlumpur campur pasir.
c)             Potensi keragaman geologi wilayah terumbu karang pulau Tomia adalah 60 % berkarang dan  40 % berpasir.
.




4.         Kajian  keragaman geologi  di pulau Binongko :
 











a)             Potensi keragaman geologi wilayah daratan pulau Binongko adalah100 % batu bertanah-tanah mulai dari pantai sampai pegunungan,
b)             Potensi keragaman geologi wilayah Lamun pulau Binongkoadalah 90 % pasir putih campur batu dan 10 % berlumpur campur pasir.
c)             Potensi geologi wilayah terumbu karang pulau Binongkoadalah60 % berkarang dan  40 % berpasir.
.




2.4. Kajian keanekaragaman budaya di kepulauan Wakatobi.

      Budaya untuk mengatur pelaksanaan pembangunan di Kepulauan Wakatobisaat ini adalah sama dengan budaya kesultanan buton pada zaman sebelum medeka. Budaya dimaksud adalah SARA. SARA di kepulauan wakatobi adalah terdiri atas  SARA pulau wangi-wangi, SARA pulau Kaledupa, SARA pulau Tomia dan SARA pulau Binongko. Pada tanggal 30 Desember 2014, SARA Kesultanan BUTON pergi Ibukota Kabupaten Wakatobi di Wangi-Wangi untukmelantik para SARA  di pulau wangi-wangi, pulau kaledupa, pulau tomia dan pulau binongko. Komponen SARA dimasing-masing pulau terdiri atas Kaomu dan Walaka.Kaomu dipimpin oleh lakina atau miantuu bertugas untuk melaksanakan pembangunan; dan Walaka dipimpin oleh Bontogena dengan tugas membuat aturan, mengadili perkara masyarakat dan  memberi sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan. Fungsi SARA adalah membantu jalannya pemerintahan utamanya pengelolaan sumberdaya alam kelautan agar pengelolaan sumberdaya alam kelautan di ekosistem mangrove, ekosistem Lamun dan Ekosistem Terumbu Karang dapat ramah lingkungan, lestari dan berkelanjutan. Konsekwesi pembentukan SARA ini adalah dibiayai oleh APBD Kabupaten Wakatobi setiap tahun.







2.5.       Membangun model pengelolaan sumberdaya alam   geological, biological and cultural secara terpadu dan berkelanjutan di kepulauan wakatobi
Proses Produksi
Pema-saran
1.    SARA
2.    Pemerintah Daerah
3.    Nelayan
4.    Pebisnis
5.    Sumberdaya Geologikal, Biologikal Di Ekosistem Mangrove, Lamun Dan Terumbu Karang.
INPUT
1.    Sumberdaya Geologikal, Biologikal di  ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang lestari
2.    Kesejahteraan masyarakat meningkat
3.    Pertumbuhan Ekonomi Meningkat

OUTPUT
PROSES
Sara
Pemerintah
IPTEK dari Perguruan Tnggi
Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank
Saran dan Prasarana
Pasca-panen
 











Gambar Model Pengelolaan Sumberdaya Alam Geological, Biological Dan Cultural Secara Terpadu Dan Berkelanjutan
Keterangan :
·  Input adalah :
o  sumberdaya alam geological dan biological di wilayah daratan, diwilayah laut khususnya di wiilayah ekosistem mangrove, lamun, terumbu karang, dan lautan.
o  SARA adalah aparat eksekutif dan legislatif ditingkat lokal masing-masing pulau yang bertugas membuat aturan dan mengadili masyarakat yang melanggar aturan.
o  Pemerintah adalah komponen yang mendukung sarana dan prasarana serta penegakan hukum dalam pengelolaan sumberdaya alam geological, dan biological di masing-masing pulau.
o  Nelayan adalah pelaku produksi pemanfaatan sumberdaya ikan di ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang serta lautan
o  Pebisnis adalah pelaku usaha industri dan pemasaran komoditi kelautan dan perikanan.

·  Proses adalah :
o  Kegiatan penangkapan ikan di ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang serta lautan.
o  Kegiatan Pasca panen mengolah ikan menjadi input produksi komoditi ikan.
o  Kegiatan pemasaran mengantar barang ke pasar lokal, pasar antar pulau dan pasar ekspor.

·  Kegiatan penangkapan ikan, kegiatan pasca panen dan kegiatan pemasaran ialah didukung oleh SARA, Pemerintah, sarana dan prasarana, lembaga bank dan non-bank, serta Iptek dari perguruan tinggi


·  Output adalah :
o  Dengan dilaksanakannya Model Pengelolaan Sumberdaya Alam Geological, Biological Dan Cultural Secara Terpadu Dan Berkelanjutan maka akan berdampak pada
§ Sumberdaya Geologikal, Biologikal di  ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang akan lestari
§ Kesejahteraan masyarakat nelayan dan pebisnis akan meningkat
§ Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi akan Meningkat





DAFTAR PUSTAKA
Onu.L, 2007. IMPLEMENTASI RISET AGENDA DIWILAYAH COREMAP II KABUPATEN WAKATOBI, Lemlit Unhalu
Onu.L, 2007. WORKSHOP PENYIAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN TERUMBU KARANG DI KABUPATEN WAKATOBI, Lemlit Unhalu
DKP Prov. Sultra.2014, PEMBINAAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN WAKATOBI, DKP Sultra, Kendari.













1 komentar:

  1. Newest Coin Casino? ▷️ Bonus Offers 2021
    You'll find 인카지노 the newest casino bonuses listed at the site from the top casino septcasino websites. What are the most popular coins casino? Why are there 1xbet korean new coin

    BalasHapus